Literasi Agama adalah Literasi yang paling dasar dan paling penting untuk diterapkan dan dipelajari oleh semua elemen baik dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Agama merupakan wujud bahwa manusia tidak lepas dengan yang namanya sang pencipta yaitu Allah SWT.
Sholat, Puasa dan mengaji merupakan Ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim se dunia. di indonesia sendiri merupakan negara yang mayoritas muslim dan alhamdulillah saya bersyukur dilahirkan di keluarga yang muslim. saya bangga dengan muslim karena dari dulu saya diajarkan untuk berbuat baik, berprilaku sopan, berbicara jujur, bersabar serta bersyukur.
Semua nilai-nilai positif di kehidupan, berawal dari pribadi yang baik dan religius khususnya kaum muslim di indonesia. Saya juga diajari arti toleransi terhadap agama lainnya karena saya sadar bahwa saya berada di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang terdiri dari 5 agama dan bebas untuk memilih 1 agama yang sesuai dengan keinginan dan itu pula yang tertera di Kolom Agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kita.
Mengaji adalah Salah satu Literasi Agama
Jika kita mendengar Bacaan Surat Yaasin, Surat Al Mulk, Surat Al Waqiah dan Surat Lainnya dikehidupan sehari-hari, itu semua adalah bacaan surat yang terkandung dalam Kitab Suci umat muslim yaitu Al-quran. Sedangkan Mengaji merupakan Proses membaca dari kitab suci alquran tersebut. Aktivitas mengaji tersebut dalam penerapannya juga termasuk pada kategori Literasi Agama, karena ada aktivitas membaca serta menulis juga dalam pembelajarannya.
Literasi Agama melalui Mengaji ini memang harus diperkenalkan dan digencarkan kepada anak usia dini bahkan proses Literasi Agama juga diberikan pada anak yang masih berada dalam kandungan. dan nanti akan saya jabarkan contohnya di dalam peran orang tua dalam membudayakan Literasi Agama di ruang lingkup keluarga.
Mengaji serta mendengarkan bacaan alquran memang sangat penting untuk dipupuk sejak dalam kandungan karena selain merangsang cabang bayi menjadi lebih tenang, juga dipercaya cabang bayi mendengarkan dan bahkan menghafal. itu terbukti banyak anak bayi yang bisa menghafal surat - surat pendek kitab suci alquran. dan itu ajaib atau diluar nalar.
Kadang saya diusia berkepala 3 ini merasa iri hati kepada anak yang telah diberikan hidayah oleh Allah SWT dalam menghafal alquran bahkan dari awal Jus 1 hingga tuntas yaitu Jus 30. Itulah yang membuat saya semakin ingin berupaya dalam menggalakkan Literasi Agama khususnya di Keluarga.
Kenyataannya Mengaji saat ini sudah mulai terkikis oleh kehadiran Gadget dan Teknologinya
Perkembangan teknologi dan gadget memang tidak dapat dipungkiri telah berkembang pesat jaman sekarang ini. Bijaksana adalah hal yang tepat dalam menghadapi gejolak perkembangan teknologi.
Saat ini pun banyak problem yang terjadi bahkan beresiko merugikan banyak orang karena ketidak tepatan dalam menggunakan perkembangan teknologi dan gadget. salah satunya maraknya kabar palsu atau Hoax dan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Penting untuk mengimbangi nya dengan memupuk karakter religius dan mengerti akan norma serta batasan - batasan, sehingga menggunakan teknologi gadget pun tepat sasaran dan paling penting gadget membawa manfaat besar di kehidupan.
Salah satu memupuknya yaitu dengan mengaji. namun kenyataannya kini mengaji tidak sebanyak dibandingkan pada saat saya kecil dulu. Oleh sebab itu penting untuk digencarkan
Budaya Mengaji sebagai Literasi Agama untuk Mengembangkan Generasi Emas mendatang.
Lantas bagaimana cara dan Upayanya dalam membudayakan Mengaji sebagai Literasi Agama? Caranya yaitu melalui Peran Keluarga serta Peran Masyarakat.
Peran Keluarga dalam Membudidayakan Mengaji sebagai Bentuk Literasi Agama mendasar
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak merupakan elemen tepat dalam membangun karakter di lingkungan keluarga. Upaya yang harus dilakukan agar Mengaji dapat menjadi
Budaya yaitu memberikan pengetahuan untuk anak sebagai generasi emas diantaranya:
- Dimulai dari Wudhu dan Doa doa sehari-hari. Saat wudhu juga membaca doa wudhu kemudian dengan doa lainnya seperti misal doa makan, doa tidur dan doa bangun tidur Dengan begitu anak akan mencoba mendengarkan dan menghafal. Faktor keberhasilan dari sektor ini yaitu adanya Kebiasaan melakukannya.
- Kemudian Sholat Berjamaah. Di dalam sholat juga kita membaca surat - surat dalam alquran. dengan begitu maka akan memberikan contoh pada anak - anak untuk belajar mendengarkan serta membaca yaitu kitab suci alquran
- Tadarus alquran. Ini adalah mengaji contoh kongkrit di rumah. orang tua mengajarkan anak dengan membaca alquran huruf demi huruf, kemudian ayat demi ayat dan seterusnya. Faktor Keberhasilan nya yaitu Orang tua harus sabar dan telaten dan memberikan contoh belajar yang menarik dan tidak menakutkan.
- Memasang Poster Huruf Hijaiyah di Tembok. Ini adalah upaya yang juga dapat berefek besar anak memperoleh pelajaran. karena anak juga bisa diajari Membaca serta menulis huruf hijaiyah tersebut.
- Belajar Mengaji dengan Visualisasi Video. Anak anak itu senang sekali jika dihadapkan dengan Video Visual. Ini kesempatan orang tua memupuk karakter dan pembelajaran anak melalui gadget secara bijaksana.
Selain Peran keluarga sendiri, ada Faktor keberhasilan lainnya dalam membuat Literasi Agama ini saling berintegrasi dan menuai keberhasilan diantaranya melibatkan Peran Masyarakat.
Peran Masyarakat dalam mengembangkan Literasi Agama yaitu Mengaji di Ranah Lingkungan dan Bersosial
Ada masyarakat yang berjiwa besar dan peduli akan Literasi Agama membawa dampak positif dilingkungannya seperti yang dilakukan Oleh Ketua RT di tempat saya tinggal. Dimana ketua RT tersebut juga mengajarkan Mengaji saat menjelang maghrib hingga isya'.
Ini adalah Upaya nyata di masyarakat bahwa Budaya mengaji diharapkan tidak terkikis di masa mendatang. Apa yang dilakukan oleh Pak RT selaku Guru mengaji juga wajib dan perlu diapresiasi.
Masyarakat senang karena anak nya dapat belajar mengaji serta membaca dan menulis sehingga pemahaman anak mengenai Agama semakin hari semakin baik.
Contoh lain Membudayakan Mengaji di Lingkungan Masyarakat yaitu seperti:
- Mengaji di Musholla yang isinya semuanya adalah masyarakat sekitar.
- Membaca Surat Yaasin Setiap Malam Jumat.
- Membaca ayat suci alquran saat ada orang sakit, meninggal, atau tertimpa bencana lainnya.
- Mengaji saat ada selametan seperti: Aqiqahan, Khitanan atau nikahan
Hal diatas sudah menjadi tradisi bangsa indonesia yang sangat erat dalam bermasyarakat. sehingga mengajipun memiiki banyak manfaat yakni diantaranya adalah: mendapatkan pahala, meringankan rasa sakit, membuat hati nyaman. sehingga kehidupan bermasyarakat sangat romantis dan ini lah yang membuat Allah SWT meridhoi suatu kaum dan lingkungan menjadi barokah dan manfaat.
Jadi dengan Peran antara Keluarga dan Masyarakat tersebut diharapkan dapat saling melengkapi untuk membudayakan Literasi Agama dan Mengaji pun tidak akan terkikis kembali.
Saya sangat membayangkan: Anak anak semuanya dari tempat ke tempat melakukan aktifitas mengaji dengan guru ngaji mereka di dalam masyarakat. Rasanya indonesia akan nyaman dan dijauhkan dari berbagai problematika yang ada seperti sekarang ini. Rindu sekali masa - masa kecil dulu saat mengaji bersama teman - teman kemudian sepulangnya kita beli - beli camilan. enak rasanya.
Demikianlah artikel tentang "Upaya Membudayakan Mengaji sebagai Literasi Agama yang Makin Terkikis" telah tayang dan artikel ini diikutsertakan ajang lomba nulis yang diselenggarakan Oleh Sahabat Keluarga Kemendikbud 2019. Terimakasih.